Tuesday, March 20, 2007

my day

Last Saturday, ritme yang sama dalam hari-hariku saat aku hendak pergi ke kantor dan melewati perempatan lampu merah, tiba-tiba aku memperhatikan hal yang sama, yang selalu kulihat setiap pagi.
Seorang tukang koran yang sama, yang selalu berjualan koran di perempatan lampu merah. Bertubuh kurus, baju kusut dan basah oleh keringat, dia memegangi koran yang diletakkan di sepanjang tangan kirinya, dari pundak sampai ke telapak tangan. Bahkan pundaknya yang kiri menjadi jatuh miring, mungkin karena membawa koran dalam waktu lama dan menjadi lelah. Tapi yang tidak pernah kuperhatikan, dia berlari-lari membawa semua koran itu dan berusaha menjualnya ke semua pengendara kendaraan yang berhenti karena lampu merah. Perjuangan, itu yang aku lihat..
Siang, saat pulang kerja, cuaca panas dan kering. Saat sedang berjalan, tidak sengaja aku melihat seorang pria yang duduk dipingir jalan. Tubuhnya kotor, berkulit hitam dan pakaian yang sangat dekil, dengan tas kotor disampingnya dan hanya memiliki satu kaki, apa mungkin dia seorang pengemis.. jika dia pengemis, mengapa dia tidak meminta-minta dan meletakkan wadah didepannya untuk meminta uang pada orang yang lewat. Yang di lakukan adalah duduk di jalan beraspal dalam terik matahari dan cuaca yang panas, sedang menikmati es yang berasal dari penjual es yang berjualan dengan gerobak dibelakangnya. Aku tidak sengaja melihat wajahnya, tampak letih, sepertinya dia sangat letih menjalani hidupnya.
Hari itu, Tuhan memberi aku penglihatan lagi, bahwa aku lebih beruntung dibandingkan mereka, sangat beruntung…

Terkadang terlintas rasa kasian terhadap orang-orang yang kurang beruntung seperti mereka, karena dunia tidak lunak, jadi mereka harus keras terhadap diri sendiri. Tapi satu hal yang selalu sama kulihat dalam diri setiap orang termasuk diriku sendiri, Tuhan selalu memelihara & menjaga anak-anakNya tanpa terkecuali.

1 Comments:

Blogger love story said...

Saya juga sering melihatnya. Dan perasaan kasihan, luluh itu kadang membuat saya pengen menghindar saja. karena hati rasanya ngak enak banget melihat perjuangan hidup mereka. Dan saya selalu membayangkan
Andaikan semua memiliki tingkat hidup yang sama. Dunia akan sagat indah

Friday, March 23, 2007 8:06:00 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home