Monday, November 06, 2006

Aku, mereka & dunia

Sesak yang pernah aku rasakan kembali lagi. Orang-orang yang kusayangi tanpa mereka ketahui sedikit demi sedikit membuatku sedih, mengoyak hatiku. Aku lelah sekali, lelah…

Mengapa tidak pernah ada yang memikirkan apa yang aku rasa, bagaimana hatiku. Apa aku adalah patung yang tidak punya perasaan, sedemikian tidak berharga, yang tidak perlu diperhitungkan untuk apa yang aku rasa.

Setiap kali melihat bayangan diri di dalam cermin. Siapakah bayangan asing yang ada di dalam cermin ini? siapa? Aku tidak mengenalnya, tapi teramat mengasihaninya. Hanya guratan kesedihan saja yang tergambar di wajahnya. Dia sudah terlampau banyak meneteskan air mata hanya untuk mendapatkan sedikit saja kelegaan hati untuk waktu yang tidak lama. Dengan mata pedih dan bayangan gelap melingkar di bawahnya, dia suka mengharapkan damai dan kebahagiaan, seandainya dunia ini memberikan damai yang sejati padaku.

Hari-hari hanya terus menambah sedih yang kurasa, semakin melarutkanku didalamnya, tapi kuterima dan bertahan semampuku. Jangan membuatku semakin membenci diri yang rapuh ini. Yang hanya bisa mengasihani diri, karena membiarkan mereka masuk dan menyakiti hatiku. Memberi mereka ruang untuk ikut memberi warna dalam hidupku, warna kelabu.

Gelap malam semakin membuatku sesak, hingga jiwa tidak dapat bernafas. Aku ingin membagi semua kesedihanku, tapi kau tidak ada lagi di sana. Aku menangis, berteriak dalam kesedihan hatiku, mencari sedikit saja cahaya, sambil melihat terangnya, aku akan bercerita tentang semua kegalauan dalam hati. Melepaskan semua lelahku. Membuat dunia ini berhenti berputar untukku pada detik-detik ini saja, waktu yang membuatku lega dengan seorang teman disampingku., walau hanya sesaat tapi ingin sekali kurasa…
Beri aku ruang untuk bernafas lega, sebentar saja..

Dunia, dunia ini tidak memberiku ruang untuk damai, tidak juga kau. Jangan paksa aku lagi untuk menjadi kokoh, setegar batu karang yang harus kuat untuk diterjang ombak dan badai. Aku tidak mampu. Teruslah koyak aku, kau , kalian dan dunia. Hancurkanlah aku, dan walau patut dikasihi sekalipun, namun aku akan tetap ada, tetap hidup dalam bentuk serpihan kehidupan terkecil sekalipun.

Aku menunggu, dalam serpihan kehidupanku, aku bisa berhenti dalam kesendirian, bersandar padanya, tidak akan sendiri lagi dalam lelah dan dalam rindangnya dedaunan dapat kurasakan keteduhan kasih, dan dalam sinar matahari dapat kurasakan kehangatan cinta itu walau tidak dapat kulihat namun mampu memberiku kehidupan seperti udara yang ku hirup.

Lihatlah jiwa yang terkoyak ini, selalu sendiri. Tidak ada siapapun disini. Hanya ada aku. Diriku sendiri dalam dunia yang sempit ini.Tapi aku tetaplah aku dengan diriku ini, dengan banyak serpihan semu lain yang penuh kepura-puraan di dunia ini.
Dan hari akan terus berlalu, terus mempersempit waktu.
*

1 Comments:

Blogger marvel enrico bun said...

ehmm, kesedihan dan penderitaan ada selama jiwa di dalam raga. dunia memang sudah ternoda. cara pandang baru kepada dia, mereka dan dunia kiranya bisa berikan warna kehidupan yang lebih ceria. :))

Monday, November 06, 2006 4:36:00 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home